RadioKonoha.Com - Reog Ponorogo adalah salah satu seni pertunjukan tradisional yang paling ikonik di Indonesia. Kesenian ini berasal dari Ponorogo, sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur. Tidak hanya dikenal di tingkat nasional, Reog Ponorogo juga telah menembus panggung internasional sebagai simbol kekayaan budaya Nusantara. Dengan perpaduan antara tari, musik, dan elemen mistik, Reog Ponorogo mencerminkan keunikan serta kedalaman warisan budaya Indonesia.
![]() |
Asal Usul Reog Ponorogo
Menurut berbagai literatur dan cerita rakyat, asal usul Reog Ponorogo berakar dari masa Kerajaan Kediri pada abad ke-15. Dikisahkan bahwa seorang bangsawan dari Ponorogo bernama Ki Ageng Kutu menciptakan pertunjukan ini sebagai bentuk sindiran terhadap pemerintahan Majapahit yang saat itu mulai dipenuhi oleh korupsi dan kebobrokan moral. Ia menciptakan Reog sebagai media komunikasi rakyat untuk menyampaikan kritik sosial dan politik secara simbolis.Dalam versi lain, Reog juga dikaitkan dengan kisah perjalanan Prabu Kelono Sewandono yang mencari cinta Putri Songgo Langit. Prabu Kelono membawa pasukan dan seekor singa buas (Barongan atau Singo Barong) untuk meminang sang putri. Namun, cinta tersebut tidak berbalas karena sang putri mengajukan syarat yang tidak dapat dipenuhi. Kisah ini menjadi salah satu landasan naratif pertunjukan Reog.
Sejarah Reog Ponorogo
Reog mengalami berbagai transformasi sepanjang sejarahnya. Pada masa kolonial Belanda, pertunjukan ini sempat dilarang karena dianggap dapat membangkitkan semangat perlawanan rakyat. Namun, semangat masyarakat Ponorogo untuk mempertahankan tradisi membuat Reog tetap hidup secara turun-temurun.Setelah kemerdekaan Indonesia, Reog kembali berkembang sebagai bagian dari gerakan pelestarian budaya lokal. Pemerintah Kabupaten Ponorogo secara aktif mendukung eksistensi Reog melalui festival tahunan seperti Festival Reog Nasional yang diadakan setiap tahun menjelang 1 Muharram (Suro) dalam kalender Jawa. Kini, Reog tidak hanya tampil dalam acara adat dan keagamaan, tetapi juga dalam pertunjukan pariwisata dan diplomasi budaya Indonesia.
Pencipta Reog Ponorogo Pertama Kali
Pencipta Reog Ponorogo pertama kali diyakini adalah Ki Ageng Kutu, seorang tokoh spiritual dan pemimpin rakyat dari Ponorogo. Ia adalah mantan abdi kerajaan Majapahit yang kecewa dengan merosotnya moral dan kekuasaan raja saat itu. Melalui Reog, ia menyampaikan kritik sosialnya dengan simbolisme yang kuat: Singo Barong sebagai lambang kesombongan raja, Jathil (penunggang kuda) sebagai rakyat yang setia namun terpinggirkan, dan Warok sebagai penjaga kebenaran dan kebijaksanaan.Ki Ageng Kutu tidak hanya menciptakan pertunjukan Reog, tetapi juga meletakkan fondasi filosofis yang dalam. Ia menanamkan nilai-nilai keberanian, kesetiaan, serta perlawanan terhadap ketidakadilan melalui pertunjukan tersebut. Warok, misalnya, bukan sekadar penari, tetapi juga simbol moral dan spiritual dalam masyarakat Ponorogo.
Tujuan Diadakannya Kesenian Reog Ponorogo Pertama Kali
Tujuan awal diadakannya kesenian Reog Ponorogo bukanlah semata-mata hiburan. Ki Ageng Kutu menciptakannya sebagai alat perjuangan, edukasi, dan refleksi sosial. Dalam konteks historisnya, Reog menjadi media yang ampuh untuk menyampaikan pesan-pesan tersembunyi di tengah tekanan politik dan pembungkaman suara rakyat.Di samping itu, Reog juga memiliki dimensi spiritual dan ritual. Pertunjukan ini sering diadakan dalam rangkaian upacara adat, seperti bersih desa, perayaan panen, hingga pengusiran roh jahat. Dengan demikian, Reog menjadi sarana komunikasi antara manusia dengan alam dan kekuatan supranatural.
Kini, meskipun tujuan awalnya mengalami pergeseran seiring modernisasi, semangat dan pesan dari Reog Ponorogo tetap relevan. Ia menjadi kebanggaan masyarakat Ponorogo dan simbol jati diri budaya Jawa Timur.
Reog Ponorogo di Era Modern
Di tengah derasnya arus globalisasi, Reog Ponorogo mampu bertahan sebagai salah satu ikon budaya yang hidup. Banyak sekolah dan sanggar seni di Ponorogo yang mengajarkan Reog kepada generasi muda. Tak sedikit pula diaspora Indonesia di luar negeri yang membentuk komunitas Reog sebagai upaya diplomasi budaya.Bahkan, Reog telah diajukan ke UNESCO untuk mendapatkan pengakuan sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia. Proses ini menunjukkan betapa pentingnya kesenian ini dalam konteks pelestarian budaya global.
Reog Ponorogo bukan hanya sebuah seni pertunjukan, tetapi juga cerminan identitas, sejarah, dan perlawanan rakyat Ponorogo terhadap ketidakadilan. Dari tangan Ki Ageng Kutu, Reog berkembang menjadi simbol kekuatan rakyat, warisan spiritual, dan ekspresi budaya yang mendalam. Keberadaannya hingga hari ini adalah bukti kekuatan budaya lokal dalam menghadapi perubahan zaman. Melalui pelestarian dan edukasi yang berkelanjutan, Reog Ponorogo akan terus hidup sebagai mahakarya budaya Nusantara.
Rate This Article
Thanks for reading: Asal-Usul Dan Sejarah Reog Ponorogo , Sorry, my English is bad:)