Tokoh-Tokoh yang Berpeluang Jadi Calon Wakil Presiden Mendampingi Dedi Mulyadi
Jakarta, Mei 2025 – tiga tahun lagi akan Menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2029, peta politik nasional mulai menunjukkan dinamika baru. Salah satu figur yang digadang-gadang akan maju dalam kontestasi pemilihan presiden tahun 2029 adalah Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat yang tengah naik daun. Sosok Dedi Mulyadi dikenal memiliki karakter kuat, dekat dengan rakyat, serta kerap tampil dengan nuansa budaya lokal Sunda yang otentik. Latar belakangnya sebagai politisi bersih dan populis menjadikannya magnet baru dalam konstelasi nasional.
Namun, kemenangan dalam pilpres tidak bisa dicapai sendirian. Dalam sistem presidensial Indonesia, keberhasilan juga sangat ditentukan oleh siapa calon wakil presiden yang mendampingi. Dalam konteks ini, sejumlah nama mencuat sebagai kandidat potensial pendamping Dedi Mulyadi. Beberapa di antaranya telah menarik perhatian publik dan analis politik karena memiliki rekam jejak kuat, elektabilitas mumpuni, dan pengalaman birokrasi yang matang.
Tokoh Yang Pantas Jadi Calon Wakil Presiden Mendampingi Dedi Mulyadi
Berikut adalah tiga tokoh yang dinilai paling berpeluang besar menjadi calon wakil presiden mendampingi Dedi Mulyadi:
1. Helmi Hasan – Gubernur Bengkulu yang Populis dan Religius
Helmi Hasan, Gubernur Bengkulu, muncul sebagai sosok representatif dari wilayah Sumatera. Ia dikenal sebagai pemimpin daerah yang religius, bersih, dan dekat dengan rakyat. Karier politiknya dimulai sebagai anggota DPRD Kota Bengkulu dan terus menanjak hingga menjadi wali kota dan kini gubernur.
Sebagai adik dari Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Helmi Hasan juga memiliki jaringan politik yang luas, khususnya di kalangan PAN dan ormas keislaman. Ia sering menampilkan gaya kepemimpinan sederhana namun efektif. Kepeduliannya terhadap isu-isu sosial, pendidikan, dan keagamaan membuatnya disukai oleh banyak kalangan.
Pasangan Dedi Mulyadi–Helmi Hasan dinilai ideal dalam merepresentasikan kekuatan politik antara Jawa dan luar Jawa. Selain itu, keduanya sama-sama mengusung gaya politik kultural yang dekat dengan tradisi dan akar masyarakat. Duet ini berpotensi menyatukan kekuatan nasionalis-kultural dengan religius-nasional.
2. Tri Rismaharini (Ibu Risma) – Sosok Perempuan Kuat Berpengalaman
Nama Tri Rismaharini atau yang akrab disapa Ibu Risma, mantan Wali Kota Surabaya dan mantan Menteri Sosial, selalu menjadi pertimbangan serius dalam setiap kontestasi nasional. Risma dikenal sebagai pemimpin yang tegas, cepat tanggap, dan memiliki komitmen tinggi terhadap pelayanan publik.
Selama menjabat Wali Kota Surabaya, Ibu Risma berhasil merombak wajah kota menjadi lebih tertata, ramah lingkungan, dan manusiawi. Inovasi di bidang transportasi, tata kota, hingga layanan publik menjadi rujukan banyak daerah lain. Saat menjabat sebagai Menteri Sosial, ia menunjukkan sensitivitas tinggi terhadap isu kemiskinan dan bencana.
Kehadiran Ibu Risma sebagai calon wakil presiden bisa memberikan kekuatan elektoral dari kalangan perempuan dan pemilih rasional. Pasangan Dedi Mulyadi–Risma juga berpotensi meraih dukungan besar dari wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah, mengingat basis dukungan Risma yang kuat di kawasan tersebut.
Selain itu, duet ini bisa menarik pemilih muda dan perempuan yang menginginkan pemimpin bersih, tegas, dan inovatif.
3. H. Thoriqul Haq – Mantan Bupati Lumajang yang Progresif
H. Thoriqul Haq, mantan Bupati Lumajang, Jawa Timur, merupakan figur muda yang progresif dan memiliki rekam jejak pembangunan yang inklusif. Ia dikenal sebagai pemimpin yang tanggap terhadap isu-isu lingkungan, pendidikan, serta penguatan ekonomi pedesaan. Selama menjabat Bupati, ia berhasil mengangkat potensi wisata alam dan pertanian Lumajang ke tingkat nasional.
Pria yang akrab disapa Cak Thoriq ini juga sering dianggap sebagai salah satu pemimpin daerah yang konsisten dengan program berbasis data. Ia membangun sistem pemerintahan berbasis digital, transparan, dan partisipatif.
Duet Dedi Mulyadi–Thoriqul Haq akan menampilkan pasangan muda, progresif, dan kuat dalam agenda perubahan. Kombinasi mereka bisa menjadi harapan baru bagi pemilih milenial dan generasi Z yang menginginkan pembaruan dalam kepemimpinan nasional. Keduanya juga sama-sama berasal dari latar belakang politik yang kuat di daerah dan punya kepedulian tinggi terhadap pelestarian budaya serta lingkungan.
Elektabilitas Dedi Mulyadi Dan Kandidat Lainya Menjelang Pilpres 2029
Secara elektoral, pemilihan calon wakil presiden akan sangat ditentukan oleh persebaran suara, latar belakang politik, serta isu yang diangkat. Dalam konteks Dedi Mulyadi, pemilihan pendamping yang mampu menyeimbangkan popularitas dan elektabilitas di luar Jawa sangat krusial.
-
Helmi Hasan bisa memperkuat basis suara di Sumatera dan kelompok Islam moderat.
-
Ibu Risma bisa merangkul suara perempuan, ASN, dan basis tradisional di Jawa Timur.
-
Thoriqul Haq cocok untuk menarik pemilih muda dan pemilih yang peduli pada pembangunan berbasis lingkungan.
Analis politik menyebut bahwa jika Dedi Mulyadi mampu merangkul salah satu dari ketiga tokoh tersebut, maka peluangnya di Pilpres 2029 akan makin menguat. Ketiganya bukan hanya sekadar pelengkap, tetapi bisa menjadi kekuatan strategis dalam membentuk citra kepemimpinan nasional yang baru dan segar.
Pilpres 2029 akan menjadi ajang yang penuh kejutan. Dedi Mulyadi yang kini mulai menanjak sebagai tokoh nasional, tengah membuka banyak peluang dalam konstelasi politik Indonesia. Dalam memilih calon wakil presiden, dia perlu mempertimbangkan banyak aspek, dari elektabilitas hingga chemistry politik.
Nama-nama seperti Helmi Hasan, Ibu Risma, dan Thoriqul Haq menunjukkan bahwa Indonesia memiliki stok pemimpin daerah yang mumpuni dan layak naik ke panggung nasional. Kini, bola berada di tangan Dedi Mulyadi: siapa yang akan dia pilih sebagai pendamping? Masyarakat menunggu arah koalisi dan dinamika politik yang akan terbentuk dalam beberapa tahun ke depan.
Rate This Article
Thanks for reading: Yang Berpeluang Jadi Cawapres Dedi Mulyadi Mendatang, Sorry, my English is bad:)